RESUME :
Pertemuan ke 9
belajar kelas menulis online gelombang 7
Hari Selasa Tanggal 7 April 2020,
pukul 19. 00 Sampai 21.00 Wib.
Tema Kuliah :Menulis Tanpa Ide.
Narasumber: Mas Budiman Hakim
Malam ini kita akan mendapatkan pencerahan dari mas @Budiman Hakim dan moderatornya omjay tunjuk pak @Bambang Purwanto Bandung. Kepada pak bambang omjay persilahkan memimpin kuliah online ini.
Mas Budiman kami undang untuk mengawali pertemuan malam ini. Ok, sambil menunggu Mas Budiman. Saya sapa peserta Gelombang 7, kakak kelas kita semua. Selamat menikmati pembelajaran malam ini.
Kepada Yth. Mas Budiman Kami persilahkan.
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarokatuh. Selamat malam temen2 semua. Nama saya Budiman Hakim. Biasa dipanggil Om Bud. Orang periklanan manggil saya Om Bud. Anak-anak saya manggil saya Om Bud. Isteri saya manggil saya Om Bud. Bahkan mertua saya juga manggil saya Om Bud. Materi belum saya mulai tapi udah ada yang left. Biasa Om Bud, getaran di Grup ini mwmang fantastis. Jadi kalian juga boleh manggil saya Om Bud kalo mau….Siap Om.
Malam ini saya diminta Om Jay untuk berbagi ilmu di sini. Bahkan Om Jay meminta saya secara spesifik untuk membawakan tema “MENULIS TANPA IDE”. Eh, ini saya langsung mulai atau perkenalan dulu, Pak Mod? Om Bud, saya akan berikan kesempatan untuk memberikan materi. Selanjutnya bila sudah materi. Om Bud bisa memberikan kesempatan untuk pertanyaanS Silahkan Om Bud,
“MENULIS TANPA IDE”
sebenarnya menulis tanpa ide adalah judul buku saya yang terbaru. Dan materi yang akan saya bawakan adalah salah satu bab yang terdapat dalam buku ini. Jadi otomatis judul materi kita adalah Menulis tanpa ide.
Teman-teman sekalian,
bagaimanakah kita menentukan sebuah tulisan itu menarik atau tidak? Mudah saja!
Tulisan yang bagus adalah yang mampu menggugah EMOSI pembacanya. Cara menilainya cuma dengan 1 pertanyaan: Apakah buku kita mampu membuat pembaca tertawa terbahak-bahak. Artinya ketika orang menangis atau tertawa, maka di situlah saat tulisan kita mampu menggugah EMOSI pembacanya.
Kesimpulannya adalah ketika kita menulis sebuah cerita, kita wajib memasukkan unsur EMOSI dalam cerita itu. Jadi kata kuncinya adalah ‘EMOSI’. Sayangnya pelaksanaannya ternyata tidak semudah itu. Ketika kita ingin menulis, seringkali kita gak punya ide. Orang-orang banyak yang mengistilahkan kondisi ini dengan dengan writers’ block. Nah, untuk mengantispasi hal ini ada dua hal yang bisa kita lakukan.
1. MEMANFAATKAN EMOSI.
Caranya sangat sederhana. Cara tuliskan semua perubahan EMOSI dalam kehidupan kita sehari-hari. Metode ini biasa saya sebut dengan CERPENTING. Singkatan dari Cerita Pendek Tidak Penting.
Cerpenting adalah metode menuliskan peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi di sekeliling kita. Meskipun ceritanya sepele tapi ternyata kita ketawa atau terharu atas peristiwa itu. Dengan kata lain emosi kita tergugah. Jadi tuliskanlah peristiwa tersebut. Perlu dipahami benar, ya, bahwa ceritanya harus benar-benar TIDAK PENTING.
Kalo kalian menuliskan dilema diajak pacar untuk pindah agama maka itu cerita penting. Kalo kalian bercerita tentang anak yang terpengaruh temannya nyoba-nyoba narkoba maka itu cerita penting.
Cerpenting haruslah cerita yang tidak penting itu sebabnya METODE LATIHAN MENULIS ini disebut cerpenting = Cerita Pendek Tidak Penting. Ceritanya bisa macem-macem.
Cari cerita yang paling REMEH tapi bikin kita ketawa, marah, terharu, pokoknya semua rasa yang yang menggugah emosi kita. Misalnya yang punya anak kecil pastinya sering ngakak ngeliat kelucuan anaknya. Iya kan? Atau kita lagi naik motor terus keabisan bensin sementara kita juga lupa bawa duit karena gak sempet ke ATM. Udah jauh-jauh dorong motor pas sampe ternyata mesin ATMnya rusak. Ngeselin, kan? TULISKAN! Atau kalian mau cerita horor waktu dikejar-kejar oleh kecoa terbang. Pokoknya pengalaman remeh apapun yang kalian alami, selama itu menggugah emosi? TULISKAN!
Terserah kalianlah apa yang mau ditulis. Intinya apapun yang menggugah emosi? Tuliskan!
Menulis cerpenting memang menuliskan sesuatu yang TIDAK PENTING tapi manfaatnya SANGAT PENTING. Kenapa? Kalo kita bisa menggugah emosi pembaca dengan topik yang SANGAT SEPELE, apalagi kalo kita menuliskan hal yang SANGAT PENTING, pastinya bakalan jadi bagus banget. Jika sudah terbiasa menulis cerpenting maka kita akan selalu mendapat pemicu untuk menulis.
Ya pastilah, topik sepele aja kita mampu, kok. Itu pointnya. Gak usah mikirin apa gunanya tulisan itu. Anggap aja itu adalah latihan menulis yang menyenangkan. Kenapa menyenangkan? Karena kita mengalaminya sendiri dan terbukti menggugah emosi, jadi gak ada salahnya kita abadikan. Menulis itu persisi kayak memasak. Supaya tambah enak, tambahkanlah bumbu-bumbu.
Berikut beberapa contoh cerpenting yang pernah saya tulis.
CERPENTING #1
BACA BUKU LOMPAT-LOMPAT
Sedang asyik makan Ifumi di sebuah resto kecil di Senayan City, tiba-tiba seorang perempuan datang mengagetkan saya.
“Om Bud. Wah, kok bisa ketemu di sini kita,” kata Indri. Dia adalah temen saya di industri periklanan.
“Hey, Indri. Pakabar lo?” tanya saya lalu cipika-cipiki dengannya.
Dengan cuek Indri langsung bergabung di meja saya lalu berkata, “Om Bud, gue udah baca buku lo yang judulnya STORYTELLING. Bagus banget! Gue suka.”
“Kok bisa bilang bagus? Emang lo udah abis bacanya?” tanya saya.
“Belom, sih,” katanya, “Abis gue bacanya lompat-lompat.”
Saya berhenti menyuap ifumi, memegang pundaknya lalu berkata, “Lain kali kalo baca buku, lo harus duduk. Kalo lompat-lompat ya susah nyelesainnya.”
“HAHAHAHAHAHAHAHA….Gila lo!!!”
Coba perhatikan cerita sederhana ini. Sama sekali gak penting. Lucu, kan? Kalo mau kekinian, cerita ini bisa kita bikin versi videonya. Maka jadilah konten menarik yang bisa kita posting di IG, Youtube dll. 😂
2. MEMANCING EMOSI
Metode yang kedua adalah memancing emosi. Dari emosi yang kita dapet bisa kita konversikan menjadi ide. Pernah kan kalian ngedenger orang ngomong, "Jangan tunggu kaya lalu baru berderma. Berdermalah dulu maka in shaa Allah kita akan menjadi kaya."
Ada lagi yang kalimat yang mengatakan, "Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum. Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang padamu."
Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat motivasi dengan formulasi kalimat seperti di atas. Saking banyaknya sampe saya curiga bahwa formulasi kalimat tersebut adalah RAHASIA KEHIDUPAN.
Kenapa demikian?
PLAK! (Aduh nyamuk banyak banget nih).
Karena sepanjang pengalaman menulis, saya juga menemukan RAHASIA cara menulis tanpa ide. Dan setelah saya coba tuliskan rahasianya, ternyata FORMULASInya persis sama dengan formulasi kalimat-kalimat motivasi di atas.
Bunyinya begini, "JANGAN MENUNGGU IDE DATANG LALU BARU MENULIS. MENULISLAH DULU MAKA IDE AKAN DATANG PADAMU."
Persis sama kan formulasi kalimatnya? Ajaib, ya?
Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa menulis kalo belom ada ide? Sering kan kita ngedenger orang ngomong begini, 'Gue sih mau nulis tapi belom ada ide nih.' Nah, itu keliru. Itu salah. Salah besar!!!!
Perlu saya tekankan bahwa: IDE ITU GAK BOLEH DITUNGGU. IDE ITU HARUS DIPANCING. Persoalannya, cara mancingnya gimana? Okay saya kasih tau. Tapi jangan bilang siapa-siapa ya? Buat kita-kita aja di group ini, nih. Hehehehe....😂😂😂
Caranya begini: Coba perhatikan sekeliling kalian. Lalu tuliskan benda-benda yang kita tangkap melalui pancaindera. Kemudian gabungkan dan susun semua benda tadi menjadi satu kesatuan dalam beberapa kalimat. Dengan menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang.
Nah, metode menulis tanpa ide ini sudah saya praktekkin bersama partner saya Asep Herna. Dia seorang penulis juga atau Saya menemukan metodenya dan Asep yang mempraktekkannya. Suatu hari dia mencoba memperaktekkan metode ini.
Asep saat itu sedang berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu. Dengan menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang. Nah, metode menulis tanpa ide ini sudah saya praktekkin bersama partner saya Asep Herna. Dia seorang penulis juga/Saya menemukan metodenya dan Asep yang mempraktekkannya.
Suatu hari dia mencoba memperaktekkan metode ini. Asep saat itu sedang berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu. Tapi sayangnya Kang Asep idenya lagi mandeg. Asep duduk di depan laptopnya yang sudah menyala dari tadi tapi masih saja kosong tanpa satu huruf pun di atasnya.
Asep memandang ke sekeliling kamar dan mengamati benda apa saja yang terdapat di kamarnya. Setelah itu dia menuliskan benda-benda yang ditemukannya. Benda-benda tersebut adalah :
1. PRINTER
2. KERTAS
3. DINDING
4. AC
5. JAM
6. LAPTOP
Setelah itu, Asep mulai mengetik. Dia menyusun kalimat yang menghubungkan semua benda tadi. "PRINTER warna hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong yang berserakan di sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide bergairah menghampiri."
Dan beginilah hasilnya : Coba dibaca dulu ya. Dan perhatikan semua benda yang dipilihnya ditulis dalam kapital.
Teman-teman sekalian. Coba perhatikan baik-baik. Asep mengaku belum punya ide untuk menulis. Tapi dia telah memiliki sebuah tulisan yang sangat bagus. Luar biasa, kan? Satu hal yang perlu dicatat bahwa Asep baru memanfaatkan INDERA PENGLIHATAN.
Baru dari mata doang. Asep telah membuat sebuah tulisan yg bagus hanya dengan mengandalkan matanya. Padahal kita masih mempunyai indera penciuman, pendengaran, pengecapan dan peraba sebagai device untuk bereksplorasi. Semua yang ditangkap panca indera sangat berpotensi untuk membuat tulisan pemancing ide.
Misalnya :
A. kentongan satpam komplek yang sedang memukul tiang listrik, (pendengaran)
B. Bau Indomie yang sedang dimasak oleh teman kos-kosan kita, (penciuman)
C. Rasa kopi yang ternyata sudah kadaluwarsa, (pengecapan)
D. Rasa jijik ketika seekor kecoak berjalan di atas kaki kita (perabaan)
E. Dan masih banyak lagi.
Apa yang dilakukan Asep Herna di atas tentunya dapat dilakukan oleh kita semua. Meskipun belom punya ide. Nyalakanlah laptop kalian. Duduk di depannya. Buka software WORDS. Taruh jemari kalian di atas tuts seakan-akan kalian sudah mendapat ide untuk ditulis.
Intinya adalah biasakan menulis dulu tanpa perlu menunggu ide datang. Cara menulis seperti itu adalah cara untuk memancing ide datang. Ketika ide sudah terjaring barulah kita kemas menjadi tulisan yang menarik. Silakan kalian memperaktekkan metode ini. Kalo bisa semua mencoba ya? Karena sebuah metode sulit dipahami kalo gak dipraktekin.
Setelah Asep mencoba ide tersebut, saya juga langsung ikut mempraktekannya. Masak yg bikin malah gak nyoba? Aneh banget dong...
Seperti Asep, saya memandang ke sekeliling saya. Kemudian saya pilih 6 benda yang tertangkap pancaindera. Kalo bisa pilih 6 benda. Itu jumlah yang ideal. Kalo kurang takutnya sedikitan. Kalo lebih entar kita kebingungan sendiri karena kebanyakan. Dan benda-benda yang saya pilih adalah Sepatu tua, Kasur, kulkas, Pintu, handuk, dan Pancuran.
Tanpa membutuhkan waktu lama, mungkin cuma beberapa menit, terciptalah tulisan sebagai berikut ini:
Brak! PINTU kamar tidur kudorong dengan kuat sehingga menimbulkan suara menggelegar. Aku terlalu capek sehingga langsung kubanting tubuhku di atas KASUR yang empuk. Kepalaku mau pecah rasanya karena letih.
“Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba terdengar suara mengagetkanku..
Aku mencari suara tersebut ternyata datangnya dari SEPATU TUA yang sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS.
“Kenapa kok benci?” tanyaku terheran-heran kok sepatu itu bisa berbicara.
“Sejak kau memiliki sepatu baru, kau tidak pernah peduli lagi padaku. I hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa dicampakkan. Aduh! Apakah aku sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!”””
Dengan cepat aku berdiri meraih HANDUK lalu masuk ke kamar mandi. Barangkali guyuran air dingin dari PANCURAN bisa menyegarkan tubuh dan pikiranku.
Bismillah….
Menulis itu sebuah proses. Menulis bukan skill yang bisa diperoleh dalam waktu semalam. Jadi kita memang harus berlatih. Berlatih memang sebuah periode yang membosankan. Itu sebabnya metode ini saya ciptakan supaya proses latihan jadi menyenangkan. Kita seperti lagi melakukan permainan 6 kata. Situasinya fun tapi berpotensi menjelma menjadi tulisan yang berkualitas master piece.
Okay teman-teman, seperti saya bilang di atas bahwa materi ini hanyalah bab bagian dari buku saya yang berjudul ’Menulis Tanpa Ide’ Kalo kalian berniat membelinya, silakan hubungi penerbitnya lewat WA, namanya Andung di no. +62 816-523-773, Jadi saya cukupkan dulu sesi ini. Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Silakan Pak Moderator.
Luar biasa, Saya sampai duduk berpindah pindah, menyimak apa yang ditulis Om Bud.
Om saya mau deal-dealan dulu, acaranya kan sampai pukul 21.00 WIB. Karena materinya luar biasa.
yuk kita beli bukunya, menulis tanpa ide
BalasHapus