Selasa, 07 April 2020

Kata, Kalimat dan Paragraf





Judul Materi: Dasar Menulis: Kata, Kalimat dan Paragraf
Oleh Bapak Imam Fitri Rahmadi, dosen Universitas Pamulang yang sekarang sedang kuliah S3 di Johannes Kepler Universität Linz Austria (2019-sekarang).

Bapak Imam Fitri Rahmadi pernah menulis 2 buku yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo ketika masih kuliah S1 di UIN Jakarta (2018-2013). Pada penghujung kuliah S2 di Universitas Negeri Jakarta (2016),
Kemudian tertarik untuk menekuni penulisan akademik. Ketika mulai menjadi dosen di Universitas Pamulang (2017), beliau mengelola jurnal, menjadi reviewer jurnal kampus lain, dan banyak mengikuti pelatihan penulisan akademik bahasa Inggris untuk keperluan persiapan studi lanjut ke luar negeri.

Semua orang bisa menulis. Paling sederhana menulis status di WhatsApp dan Facebook, atau sekadar menulis keterangan foto yang diunggah di Instagram. Tulisan bisa menggunakan kata, kalimat, dan bentuk paragraf sesukanya. Menulis secara personal memang sangat bebas tidak harus sesuai dengan suatu aturan penulisan tertentu. Berbeda jika ingin menulis formal, apalagi menulis untuk keperluan akademik, terdapat berbagai kaidah baku yang harus diikuti.

https://tigabelase.wordpress.com/2020/04/06/dasar-menulis-kata-kalimat-dan-paragraf

Pemilihan kata, penulisan kalimat, dan Penyusunan paragraf dalam konteks penulisan personal, formal, maupun akademik. Penulisan personal adalah sebagaimana anda menulis status atau menulis blog dengan gaya personal. Penulisan formal biasanya digunakan oleh para jurnalis untuk menulis berita atau oleh para blogger profesional untuk menulis artikel populer. Sedangkan penulisan akademik digunakan oleh para akademisi untuk menulis berbagai karya ilmiah seperti makalah, laporan penelitian, atau artikel jurnal.
Ketiga konteks penulisan dibahas supaya dapat memberikan gambaran besar dan perbedaan di antara ketiganya. Pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf merupakan hal paling mendasar yang perlu dipelajari supaya dapat menulis dengan baik. Jika hal tersebut sudah dikuasai, akan dapat membuat tulisan yang enak dibaca dan mudah dipahami sesuai dengan tujuan dan konteks penulisan.
Pemilihan Kata                                                  
Perihal pilihan kata disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang sama. Cermati tiga kalimat di bawah ini:
Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berbicara dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berdiskusi dengan kepala sekolah
Berbeda satu kata saja dapat merubah rasa dari kalimat.

Penulisan Kalimat
Kalimat terdiri dari kalimat sederhana (simple sentence), kalimat gabungan (compound sentence), kalimat kompleks (complex sentence), dan kalimat campuran.

Sederhana:
Saya membaca tulisan di blog

Gabungan:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat.

Kompleks:
Saya membaca tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah.

Campuran:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja dari rumah.

Penyusunan Paragraf
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Supaya enak dibaca dan tulisan mudah dipahami, susun paragraf deduktif.

Gunakan bentuk kalimat sederhana untuk membuat kalimat topik. Cara gampang untuk membuat kalimat topik, adalah pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau controlling idea pada setiap kalimat topik. Bentuk kalimat penjelas harus bervariasi, terdiri dari kalimat gabungan dan kompleks, serta dilengkapi dengan konjungsi sebagai transisi antar kalimat supaya paragraf mengalir dengan baik, enak dibaca, dan mudah dipahami.

Contoh paragraf yang baik:
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada satu sisi, bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas sehingga karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Pada sisi lain, bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel dan lebih banyak waktu untuk keluarga. Selain itu, bekerja dari rumah bukan hanya dapat menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi tetapi juga menghemat biaya operasional kantor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Barakallah Fii umriik sayang

Barakallah fii umriik anakku  Engkau yang menjadi pertama penghuni rahimku  Malaikat kecil yang tumbuh dan berkembang  Hingga me...